JAKARTA - Biaya tes kesuburan pria dan wanita sering kali menjadi perhatian bagi pasangan yang ingin menjalani pemeriksaan ini, terutama karena biayanya yang tidak murah.
Masalah kesuburan sendiri bukan hanya persoalan satu pihak, melainkan bisa dialami baik oleh pria maupun wanita.
Banyak pasangan muda menghadapi tantangan terkait kesuburan, yang dapat berdampak lebih serius jika tidak disertai pemahaman yang tepat dari kedua belah pihak.
Sayangnya, masih ada anggapan keliru di masyarakat bahwa masalah kesuburan hanya berkaitan dengan perempuan, padahal pria juga dapat mengalaminya.
Tak sedikit pria yang enggan menjalani tes kesuburan karena merasa malu atau khawatir dengan hasilnya. Padahal, pemeriksaan ini penting untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi dan mencari solusi yang tepat.
Oleh karena itu, memahami pentingnya pemeriksaan serta biaya tes kesuburan pria dan wanita bisa menjadi langkah awal dalam perencanaan kehamilan yang lebih baik.
Estimasi Biaya Tes Kesuburan di Rumah Sakit dan Klinik
Jika kamu berencana menjalani pemeriksaan kesuburan, sebaiknya cari tahu dan bandingkan terlebih dahulu biayanya. Berikut ini perkiraan biaya tes kesuburan bagi pria dan wanita di beberapa rumah sakit dan klinik di Indonesia.
Perkiraan Biaya Tes Kesuburan di Jabodetabek
• Siloam Hospital Bogor: Rp3 juta
• Klinik Teratai Gading Pluit: Rp1,5 juta
• Siloam Hospitals Kebun Jeruk: Rp214 ribu
• G Lab Daan Mogot: Rp1,9 juta
• GS Lab Depok: Rp1,9 juta
• GS Lab Gunung Sahari: Rp1,9 juta
• GS Lab Kelapa Gading: Rp1,9 juta
• Klinik Fertilitas Bocah Indonesia Tangerang: Rp750 ribu
• Mitra Keluarga Bekasi: Rp2,1 juta
Perkiraan Biaya Tes Kesuburan di Kota Lain
• Rumah Sakit Ridhogalih, Sukabumi: Rp440 ribu
• Siloam Hospitals Manado, Manado: Rp3,29 juta
• Laboratorium Klinik Kimia Farma (tersedia di berbagai kota): Rp460 ribu
Perlu diingat, biaya di atas merupakan estimasi awal dan dapat berubah tergantung kebijakan masing-masing rumah sakit atau klinik.
Pastikan untuk menghubungi fasilitas medis terkait guna mendapatkan informasi yang lebih akurat sebelum menjalani pemeriksaan.
Rincian Biaya Tes Kesuburan Pria dan Wanita
Estimasi biaya tes kesuburan pria dan wanita di rumah sakit dan klinik dapat bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan yang dilakukan.
Perbedaan harga juga disebabkan oleh cakupan pemeriksaan yang tidak sama antara pria dan wanita. Berikut adalah rincian perkiraan biaya pemeriksaan kesuburan berdasarkan jenisnya.
Perkiraan Biaya Tes Kesuburan untuk Pria
Tes kesuburan pria meliputi berbagai pemeriksaan hormon yang berperan dalam sistem reproduksi. Berikut kisaran biayanya:
• Pemeriksaan progesteron: Rp375.000 - Rp535.000
• Pemeriksaan testosteron: Rp355.000 - Rp500.000
• Pemeriksaan prolaktin: Rp304.000 - Rp400.000
• Pemeriksaan estradiol: Rp365.000 - Rp525.000
• LH: Rp420.000
• FSH: Rp435.000
• B-HCG kuantitatif: Rp640.000
Biaya di atas belum termasuk konsultasi dokter serta perawatan tambahan jika diperlukan.
Selain pemeriksaan kesuburan lengkap, pria juga bisa melakukan tes sperma saja. Beberapa rumah sakit dan klinik yang menyediakan layanan ini antara lain:
• SamMarie Wijaya, Jakarta: Rp90.000
• RS Sari Mutiara, Medan: Rp150.000
• RS Manyar Medical Centre, Surabaya: Rp170.000
• RS Medika Dramaga, Bogor: Rp193.000
• RS Telogorejo, Semarang: Rp244.000
• Siloam Hospitals, Surabaya: Rp250.000
• Hermina, Bekasi: Rp250.000
• Klinik Panacea, Balikpapan: Rp255.000
• RS Awal Bros, Makassar: Rp302.500
• Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta: Rp311.000
• Laboratorium Klinik Kimia Farma, Balikpapan: Rp330.000
• Path Lab, Medan: Rp330.000
• Klinik Teratai Gading Pluit, Jakarta: Rp350.000
• RS Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta: Rp355.000
• RS Mitra Keluarga, Bekasi: Rp357.000
• Biotest Lab Klinik Menteng, Jakarta: Rp385.000
• Columbia Asia Hospital, Jakarta: Rp400.000
• RS Sahid Sahirman, Jakarta: Rp405.494
• Laboratorium Klinik Prodia, Wonogiri: Rp445.000
• Siloam Hospitals, Labuan Bajo: Rp500.000
• Klinik Prodia (seluruh cabang): Rp445.000
Untuk layanan tes sperma di Klinik Prodia, harga yang ditetapkan adalah Rp445.000 untuk seluruh cabangnya.
Perkiraan Biaya Tes Kesuburan untuk Wanita
Pemeriksaan kesuburan pada wanita mencakup berbagai tes hormon, baik sebelum maupun setelah menikah. Berikut adalah estimasi biayanya:
• Pemeriksaan progesteron: Rp375.000 - Rp535.000
• Pemeriksaan testosteron: Rp355.000 - Rp500.000
• Pemeriksaan prolaktin: Rp304.000 - Rp400.000
• Pemeriksaan estradiol: Rp365.000 - Rp525.000
• LH: Rp420.000
• FSH: Rp435.000
• CHCG kuantitatif: Rp640.000
Harga ini belum termasuk biaya konsultasi dokter, obat-obatan, atau tindakan medis lainnya.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, wanita juga bisa menjalani USG rahim, yang memiliki kisaran biaya Rp150.000 hingga Rp550.000, tergantung pada jenis USG, lokasi pemeriksaan, dan kebijakan rumah sakit atau klinik yang dipilih.
Bisakah Cek Sperma dan Kesuburan Menggunakan BPJS?
Agar biaya pemeriksaan sperma dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan, kamu perlu mendapatkan diagnosis dari dokter terlebih dahulu untuk memastikan apakah biaya cek kesuburan pria dan wanita bisa dibiayai.
Selain itu, rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama ke dokter spesialis kandungan di fasilitas kesehatan tingkat lanjut juga diperlukan.
Pastikan kamu menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses klaim BPJS Kesehatan, seperti:
• KTP
• Kartu BPJS
• Surat rujukan serta hasil pemeriksaan dari dokter kandungan
• Surat rujukan dari Puskesmas atau klinik yang terdaftar sesuai kartu BPJS
Namun, perlu diingat bahwa BPJS Kesehatan belum tentu menanggung biaya pemeriksaan bagi mereka yang sedang menjalani program kehamilan.
Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan bisa menjadi solusi yang lebih aman untuk mengantisipasi biaya yang tidak tercover.
Jenis Tes Kesuburan Pria
Pemeriksaan kesuburan pada pria melibatkan berbagai prosedur medis untuk menilai kondisi reproduksi mereka. Berikut ini beberapa jenis dan metode pemeriksaan kesuburan pria:
1. Analisis Sperma
Tes ini merupakan metode paling umum dalam menilai kesuburan pria. Sampel sperma yang diperoleh akan dianalisis untuk menilai kualitasnya, termasuk bentuk dan pergerakan sperma.
Hasil dari pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran mengenai potensi kesuburan seorang pria.
2. Pemeriksaan Hormon
Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar hormon yang berperan dalam sistem reproduksi pria. Hormon yang seimbang sangat penting untuk proses produksi sperma yang optimal.
3. Uji Genetik
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan genetik diperlukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan genetik yang dapat menyebabkan masalah kesuburan pada pria.
4. Biopsi Testis
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan testis untuk diperiksa lebih lanjut. Biopsi testis dapat membantu mendeteksi keberadaan sperma dalam testis serta mengetahui adanya gangguan kesehatan lain, termasuk kanker atau tumor.
5. Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual
Untuk mendapatkan gambaran kesehatan reproduksi yang lebih menyeluruh, pria juga dapat menjalani tes penyakit menular seksual. Beberapa infeksi menular seksual dapat berkontribusi terhadap gangguan kesuburan jika tidak ditangani dengan baik.
Jenis Tes Kesuburan Wanita
Pemeriksaan kesuburan pada wanita mencakup berbagai prosedur medis untuk menilai kesehatan reproduksi mereka. Berikut beberapa jenis pemeriksaan yang umum dilakukan:
- Tes Ovulasi
Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur matang dari ovarium menuju tuba falopi untuk dibuahi.
Jika siklus ovulasi terganggu, pelepasan sel telur bisa terhambat, sehingga peluang pembuahan menjadi lebih kecil dan dapat menyebabkan masalah kesuburan.
- Pemeriksaan Pencitraan
Tes ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi organ reproduksi wanita secara keseluruhan. Beberapa metode pencitraan yang umum digunakan meliputi USG, MRI, dan CT scan.
Dalam pemeriksaan kesuburan, USG menjadi pilihan utama untuk menilai kesehatan rahim dan ovarium. Pemilihan jenis pencitraan akan disesuaikan dengan kondisi pasien serta rekomendasi dokter.
- Pemeriksaan Hormon
Seperti halnya pria, wanita juga perlu menjalani tes hormon dalam pemeriksaan kesuburan. Tes ini berfungsi untuk menilai keseimbangan hormon yang berperan penting dalam proses ovulasi dan kesuburan.
- Histeroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa kondisi leher rahim (serviks) dan organ reproduksi wanita secara lebih mendetail.
Dengan histeroskopi, dokter dapat mendeteksi adanya kelainan pada serviks yang berpotensi menyebabkan gangguan kesuburan.
Penyebab Masalah Kesuburan pada Pria dan Wanita
Kesuburan sering kali dikaitkan dengan peluang kehamilan. Pasangan yang telah mencoba memiliki anak selama lebih dari satu tahun tanpa hasil kerap merasa khawatir akan adanya gangguan kesuburan atau bahkan dianggap mengalami infertilitas.
Penyebab Infertilitas pada Pria
Secara umum, faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria dapat dikategorikan menjadi tiga aspek utama, yaitu gangguan hormonal, masalah fisik, dan faktor psikologis.
Gangguan hormonal terjadi ketika keseimbangan hormon dalam tubuh terganggu, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah, sehingga memengaruhi kesuburan. Contohnya:
• Hipotiroidisme, yaitu kadar hormon tiroid yang rendah sehingga menurunkan gairah seksual.
• Hiperprolaktinemia, kondisi di mana kadar hormon prolaktin tinggi dan dapat menyebabkan impotensi.
• Hipogonadotropik hipopituitarisme, produksi FSH dan LH yang rendah sehingga menghambat pembentukan sperma.
• Hiperplasia adrenal kongenital, kondisi yang berdampak pada kualitas dan aktivitas sperma.
• Panhipopituitarisme, kegagalan kelenjar pituitari secara menyeluruh yang mengakibatkan impotensi dan penurunan gairah seksual.
Gangguan fisik mencakup berbagai masalah yang memengaruhi produksi serta pergerakan sperma. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari infeksi, kelainan pada saluran sperma, hingga gangguan genetik.
Faktor psikologis seperti stres yang memperparah impotensi, ejakulasi dini, serta kesulitan ejakulasi juga dapat berkontribusi terhadap masalah kesuburan pada pria.
Selain itu, kondisi lain seperti kanker, tumor, efek samping dari pengobatan tertentu, serta riwayat operasi sebelumnya juga bisa menjadi penyebab infertilitas pada pria.
Penyebab Infertilitas pada Wanita
Pada wanita, infertilitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda dengan pria. Beberapa di antaranya meliputi:
• Gangguan lendir serviks, yang dapat menghambat pergerakan sperma menuju sel telur.
• Masalah ovulasi, yang menyebabkan sel telur sulit dilepaskan atau membutuhkan waktu lebih lama untuk matang.
• Endometriosis, yaitu kondisi ketika jaringan yang biasanya melapisi dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim, yang bisa mengganggu proses pembuahan.
• Kelainan anatomi, seperti masalah pada tuba falopi, gangguan pada cairan serviks, hingga adanya miom di rahim yang dapat memengaruhi kesuburan.
Setiap pasangan yang menghadapi masalah kesuburan sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis serta penanganan yang sesuai.
Kapan Harus Menjalani Tes Kesuburan?
Ada momen tertentu yang dianggap ideal bagi pria dan wanita untuk menjalani pemeriksaan kesuburan, terutama jika sedang merencanakan kehamilan.
- Usia di bawah 35 tahun
Pada usia ini, peluang untuk hamil dalam satu tahun pertama cukup tinggi. Namun, jika setelah mencoba selama setahun belum juga berhasil, sebaiknya segera menjalani pemeriksaan kesuburan.
- Berat badan ideal
Faktor berat badan sering kali luput dari perhatian, padahal hal ini dapat memengaruhi tingkat kesuburan. Pastikan berat badan tidak kurang dari 45 kilogram dengan indeks massa tubuh sebelum hamil lebih dari 18 kg/m².
- Usia di atas 35 tahun
Kesuburan wanita mencapai puncaknya di usia 35 tahun, sehingga pemeriksaan kesuburan sangat disarankan. Sementara itu, pria berusia antara 35 hingga 40 tahun juga cenderung mengalami penurunan tingkat keberhasilan dalam program kehamilan.
- Riwayat keguguran
Jika hasil test pack sering menunjukkan kehamilan tetapi berakhir dengan keguguran, sebaiknya segera menjalani tes kesuburan.
Pemeriksaan ini dapat membantu mengetahui apakah ada masalah pada rahim atau faktor lain yang memengaruhi kehamilan.
Tahapan Cara Cek Kesuburan Pria
Pemeriksaan kesuburan umumnya dimulai dengan evaluasi fisik baik pada pria maupun wanita.
Tahapan awal ini mencakup pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, serta pengumpulan informasi mengenai riwayat kesehatan dan gaya hidup, seperti kebiasaan merokok dan faktor lainnya.
- Analisis Sperma
Pasien akan diminta untuk memberikan sampel air mani yang nantinya akan diperiksa di laboratorium. Sampel ini bisa diperoleh melalui masturbasi atau selama berhubungan dengan pasangan menggunakan metode khusus.
- USG
Dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya gangguan pada organ reproduksi pria yang dapat memengaruhi kesuburan.
- Pemeriksaan Hormon
Tes ini berfungsi untuk mengevaluasi kadar hormon pria, terutama testosteron, yang memiliki peran penting dalam produksi sperma.
- Biopsi Testis
Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi potensi masalah dalam produksi sperma. Namun, biopsi testis umumnya hanya dilakukan pada kasus tertentu.
- Pemeriksaan Chlamydia
Tes ini diperlukan untuk mengetahui apakah pasien terinfeksi chlamydia, salah satu jenis infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
- Pemeriksaan Genetik
Beberapa kasus infertilitas dapat disebabkan oleh kelainan genetik. Oleh karena itu, pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi faktor genetik yang mungkin memengaruhi kesuburan pria.
Tahapan Prosedur Tes Kesuburan Wanita
Pada wanita, pemeriksaan kesuburan mencakup tambahan evaluasi ginekologi sebelum melanjutkan ke serangkaian tes khusus. Berikut adalah beberapa prosedur yang dilakukan:
- Tes Ovulasi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar hormon guna menentukan apakah ovulasi terjadi secara teratur dan sel telur diproduksi dengan baik.
- Pemeriksaan Cadangan Sel Telur
Tes ini umumnya dimulai dengan analisis hormon pada awal siklus menstruasi. Hasilnya akan menunjukkan jumlah serta kualitas sel telur yang tersedia untuk proses ovulasi.
- Tes Hormon
Meskipun tidak selalu diwajibkan, dokter mungkin menyarankan tes hormon tambahan, seperti pemeriksaan hormon tiroid dan kelenjar pituitari, karena keduanya berperan dalam sistem reproduksi.
- Histeroskopi
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus melalui leher rahim untuk memeriksa kondisi rahim dan mendeteksi kemungkinan kelainan yang dapat memengaruhi kesuburan.
Sebagai penutup, mengetahui biaya tes kesuburan pria dan wanita dapat membantu dalam merencanakan langkah terbaik untuk mewujudkan kehamilan yang diharapkan.