biaya operasi batu empedu

Biaya Operasi Batu Empedu, Prosedur, dan Masa Pemulihannya

Biaya Operasi Batu Empedu, Prosedur, dan Masa Pemulihannya
biaya operasi batu empedu

JAKARTA - Biaya operasi batu empedu di rumah sakit dapat bervariasi tergantung pada fasilitas dan layanan yang disediakan. 

Prosedur ini umumnya memerlukan biaya yang tidak sedikit, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Operasi ini dilakukan ketika kantong empedu mengalami gangguan akibat terbentuknya batu empedu. Kondisi ini terjadi karena kantong empedu gagal menyimpan cairan empedu dengan baik, sehingga zat tersebut mengeras dan membentuk batu. 

Jika dibiarkan, pengerasan ini dapat menyebabkan penyumbatan atau infeksi pada kantong empedu. Dahulu, penanganan batu empedu dilakukan dengan metode operasi terbuka. 

Namun, seiring perkembangan teknologi medis, prosedur ini kini dapat dilakukan dengan teknik bedah invasif minimal, yaitu operasi batu empedu laparoskopi.

Saat ini, operasi laparoskopi untuk mengangkat batu empedu telah tersedia di banyak rumah sakit di Indonesia dengan kisaran biaya yang beragam.

Untuk memahami lebih lanjut tentang prosedur dan biaya operasi batu empedu dengan metode laparoskopi, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Estimasi Biaya Operasi Batu Empedu di Indonesia

Saat membahas biaya operasi batu empedu dengan metode laparoskopi, perlu diketahui bahwa tarifnya bisa berbeda-beda tergantung rumah sakit yang dipilih. Selain itu, biaya untuk menjalani prosedur ini tidaklah murah. 

Sebagai gambaran, kamu perlu menyiapkan setidaknya Rp15 juta untuk operasi laparoskopi pengangkatan kantong empedu. Jumlah tersebut belum termasuk biaya tak terduga, yang biasanya berkisar 20–30 persen dari estimasi awal.

Menurut informasi dari Alodokter, berikut adalah perkiraan tarif operasi batu empedu di beberapa rumah sakit di Indonesia:

-Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan: Rp15.220.000

-Siloam Sriwijaya, Palembang: Rp20.000.000

-Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta: Rp23.000.000

-Siloam Hospitals TB Simatupang: Rp38.000.000

Perlu diingat, angka di atas hanyalah perkiraan. Untuk mengetahui biaya yang lebih akurat, sebaiknya kamu menghubungi langsung rumah sakit yang bersangkutan.

Apa Itu Operasi Batu Empedu?

Batu empedu atau cholelithiasis terbentuk akibat kelebihan lemak, kolesterol, atau bilirubin—zat sisa dari sel darah merah—yang tidak dapat dicerna dengan baik, sehingga mengeras dan membentuk kristal. 

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan penyumbatan yang menimbulkan nyeri di bagian kanan atas perut.

Salah satu metode untuk mengatasi masalah ini adalah melalui prosedur operasi batu empedu laparoskopi, yang juga dikenal sebagai kolesistektomi laparoskopik. 

Teknik ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil seukuran lubang kunci untuk mengangkat kantong empedu yang bermasalah akibat adanya batu empedu.

Keunggulan utama dari metode ini adalah waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan prosedur operasi terbuka atau konvensional.

Namun, tidak semua pasien dapat menjalani operasi ini. Individu dengan kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gagal jantung, atau kanker kantong empedu umumnya tidak disarankan untuk menjalani prosedur laparoskopi. 

Pasalnya, teknik ini memerlukan penggunaan gas untuk menggembungkan rongga perut, yang bisa berdampak buruk pada pasien dengan kondisi tersebut.

Sebagai alternatif, operasi konvensional lebih disarankan bagi pasien dengan kondisi medis tertentu karena memberikan akses yang lebih luas bagi dokter bedah untuk mengeksplorasi area sekitar kantong empedu. 

Selain itu, prosedur ini juga membantu mengurangi risiko kebocoran organ selama operasi.

Tarif Operasi Batu Empedu Pakai BPJS Kesehatan

Operasi batu empedu ternyata dapat dibiayai oleh BPJS Kesehatan. Seluruh prosedur pengobatan, termasuk operasi batu empedu laparoskopi yang dilakukan di rumah sakit, masuk dalam cakupan Jaminan Kesehatan Nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Ketentuan ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014. Sebagai program asuransi kesehatan dari pemerintah, BPJS Kesehatan memberikan perlindungan luas bagi peserta yang membutuhkan perawatan medis.

Dengan demikian, berbagai biaya seperti operasi, jasa dokter, obat-obatan, serta perawatan di ruang rawat inap umumnya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kapan Seseorang Harus Menjalani Operasi Pengangkatan Batu Empedu?

Dalam kasus batu empedu yang ringan dan tidak menimbulkan gejala mengganggu, operasi biasanya tidak diperlukan. 

Sebagai gantinya, dokter akan meresepkan obat seperti ursodiol atau chenodiol, yang harus dikonsumsi secara rutin untuk membantu melarutkan batu empedu. Pengobatan ini menjadi langkah awal sebelum mempertimbangkan prosedur operasi.

Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang menjalani operasi batu empedu laparoskopi, di antaranya:

Mengalami batu empedu yang sudah menyebabkan komplikasi.

-Kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu.

-Diskinesia bilier, yaitu gangguan fungsi kantong empedu.

-Choledocholithiasis, yaitu adanya batu empedu di saluran empedu.

-Pankreatitis, atau peradangan pada pankreas akibat batu empedu.

-Batu berukuran besar umumnya sekitar 5 cm yang perlu segera diangkat.

-Kantong empedu sudah tidak berfungsi normal dan menyebabkan nyeri berkepanjangan.

-Untuk menghindari risiko efek samping atau komplikasi akibat peradangan kantong empedu (kolesistitis).

Persiapan sebelum Operasi Pengangkatan Batu Empedu

Jika dokter telah memutuskan bahwa operasi adalah tindakan yang diperlukan, ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan:

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum operasi, pasien harus menjalani konsultasi dengan dokter untuk menentukan waktu pelaksanaan serta memilih antara operasi laparoskopi atau operasi terbuka. 

Pada tahap ini, pasien juga harus terbuka mengenai riwayat kesehatan, termasuk obat atau suplemen yang sedang dikonsumsi.

2. Menjalani Serangkaian Tes

Untuk memastikan kondisi pasien dan dampak batu empedu terhadap kesehatan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

-Tes darah untuk melihat tanda-tanda infeksi atau gangguan fungsi hati.

-USG perut guna mendeteksi keberadaan batu empedu.

-MRI HIDA scan, menggunakan zat radioaktif untuk mendapatkan gambaran saluran empedu yang tersumbat.

-USG endoskopi, yang memberikan visualisasi lebih rinci terhadap saluran empedu.

3. Opname Sebelum Operasi

Menjelang jadwal operasi, pasien biasanya akan menjalani opname selama 1–2 hari di rumah sakit. Selama periode ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti:

-Mengonsumsi larutan khusus untuk membersihkan usus sebelum prosedur.

-Berpuasa 8–12 jam sebelum operasi, meskipun dalam beberapa kasus pasien masih diperbolehkan minum sedikit air untuk menelan obat.

-Pastikan juga untuk membawa kebutuhan pribadi, seperti pakaian, perlengkapan mandi, dan makanan ringan. Jika memungkinkan, ajak seseorang yang bisa mendampingi selama proses perawatan di rumah sakit.

Prosedur Operasi Batu Empedu

Secara umum, prosedur operasi batu empedu dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1. Operasi Kolesistektomi Terbuka (Open Cholecystectomy)

Metode operasi terbuka biasanya disarankan bagi pasien dengan kondisi kantong empedu yang sudah parah, mengalami gangguan pembekuan darah, memiliki kelebihan berat badan, atau sedang hamil pada trimester akhir.

Proses operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan besar pada perut, sekitar 13–18 cm, untuk memberikan akses bagi dokter bedah dalam mengangkat kantong empedu.

Setelah sayatan dibuat, lapisan kulit, lemak, dan otot akan dibuka hingga kantong empedu dapat dijangkau. 

Selanjutnya, dokter akan memisahkan kantong empedu dari salurannya, mengangkatnya, serta menjepit semua saluran yang berhubungan dengan empedu guna mencegah kebocoran.

2. Operasi Kolesistektomi Laparoskopi (Laparoscopic Cholecystectomy)

Operasi ini menggunakan teknik minimal invasif, sehingga hanya membutuhkan sayatan kecil dan waktu pemulihan yang lebih cepat. Biasanya, prosedur ini berlangsung sekitar 1–2 jam.

Langkah pertama dalam operasi ini adalah membuat sayatan kecil sebesar lubang kunci di perut, dekat kantong empedu. 

Melalui celah ini, alat laparoskopi berupa selang kecil dengan kamera di ujungnya akan dimasukkan untuk menampilkan gambaran kondisi di dalam perut melalui layar monitor. 

Kamera ini membantu dokter dalam mengarahkan alat operasi dengan lebih presisi. Setelah mencapai area kantong empedu, gas karbon dioksida akan dimasukkan untuk memperjelas pandangan di dalam perut. 

Kemudian, dokter akan memotong bagian saluran empedu guna mengeluarkan batu yang ada di dalamnya. 

Jika seluruh batu sudah berhasil diangkat, saluran empedu akan ditutup menggunakan klip khusus atau lem medis untuk mencegah kebocoran sebelum operasi selesai.

Masa Pemulihan Pasca Operasi Batu Empedu

Jika kamu bertanya tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan setelah operasi batu empedu, jawabannya tergantung pada jenis operasi yang dilakukan.

Pemulihan setelah operasi batu empedu terbuka cenderung lebih lama dibandingkan dengan metode laparoskopi. Prosedur ini memerlukan sayatan besar, sehingga waktu opname di rumah sakit biasanya lebih lama, sekitar 3–5 hari. 

Setelah itu, kamu disarankan untuk istirahat total selama 6–8 minggu sebelum kembali beraktivitas secara normal.

Berbeda dengan operasi terbuka, operasi batu empedu laparoskopi memiliki waktu pemulihan yang jauh lebih singkat. 

Umumnya, pasien hanya perlu 1–2 hari opname setelah prosedur ini. Rasa sakit pun lebih ringan, dan banyak pasien yang bisa pulang pada hari yang sama.

Namun, meskipun pemulihan lebih cepat, dokter biasanya tetap menyarankan untuk rawat inap sementara untuk memantau kondisi tubuh dan mencegah komplikasi setelah operasi.

Apakah Batu Empedu Bisa Sembuh sebelum Operasi?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, batu empedu sebenarnya bisa diobati tanpa operasi, asalkan gejalanya masih ringan dan tidak menyebabkan komplikasi. 

Dalam kasus seperti ini, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan untuk membantu proses penyembuhan. Jika kondisi pasien membaik, maka operasi tidak perlu dilakukan. 

Namun, jika batu empedu tidak menunjukkan perkembangan positif, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan operasi.

Efek Samping setelah Operasi Batu Empedu

Secara umum, setelah menjalani operasi batu empedu laparoskopi, pasien tidak akan mengalami efek samping yang serius. Namun, ada beberapa efek samping ringan yang mungkin terjadi setelah prosedur ini, seperti:

-Diare.

-Penggumpalan darah.

-Perdarahan.

-Infeksi.

-Kebocoran empedu.

-Cedera pada organ atau jaringan di dekatnya, seperti hati, saluran empedu, dan usus kecil.

-Pembengkakan.

-Kerusakan pada pembuluh darah di sekitarnya.

--Pneumonia.

-Masalah jantung.

Tips Cepat Pulih Pasca Operasi Batu Empedu

Luka setelah operasi batu empedu umumnya akan sembuh dalam waktu 4-6 minggu, tetapi kamu tetap perlu berhati-hati dalam merawatnya di rumah. Jika perawatan tidak tepat, luka bisa mengalami infeksi. 

Berikut adalah beberapa tips untuk pemulihan cepat setelah operasi batu empedu yang disarankan oleh dokter:

-Hindari melakukan aktivitas berat selama 2 minggu pertama.

-Tanyakan pada dokter tentang cara mandi yang aman ketika ada luka di perut. Sebelum mandi, pastikan luka terlindung dengan plastik atau plester anti air.

-Selalu cuci tangan dengan air dan sabun antibakteri sebelum menyentuh luka atau mengganti perban.

-Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat atau kasar, karena bisa mengiritasi dan memperlambat penyembuhan luka.

-Jangan melakukan aktivitas yang dapat membahayakan luka, seperti mengangkat benda berat atau berenang.

Jika ada cairan bening yang keluar dari luka yang sedang sembuh, itu normal. Namun, jika cairan yang keluar berupa nanah atau darah, segera hubungi dokter.

Sebagai penutup, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, biaya operasi batu empedu bisa berbeda-beda, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan rumah sakit terkait untuk estimasi yang lebih akurat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index