JAKARTA - Pengertian humas berkaitan erat dengan upaya membangun citra positif sebuah lembaga atau perusahaan di mata masyarakat.
Dalam proses membentuk lembaga, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun sektor lainnya, citra yang baik sangat diperlukan agar keberadaannya mendapat penerimaan dan kepercayaan dari publik.
Begitu pula dengan perusahaan memiliki reputasi yang positif akan meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga mereka tetap tertarik untuk bekerja sama atau menggunakan produk serta layanan yang ditawarkan.
Kepercayaan publik ini menjadi kunci penting dalam menjaga keberlanjutan hubungan antara lembaga atau perusahaan dengan masyarakat.
Apabila citra positif mulai menurun, maka penting bagi lembaga tersebut untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna memulihkannya, agar tidak kehilangan kepercayaan yang telah terbangun.
Lembaga-lembaga seperti sekolah, misalnya, sangat bergantung pada pandangan positif dari masyarakat. Ketika sekolah memiliki reputasi baik, para orang tua akan merasa yakin untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sana.
Di sisi lain, perusahaan juga harus terus menjaga kepercayaan konsumennya, sebab keberlangsungan bisnis sangat bergantung pada respons positif dari masyarakat terhadap produk atau jasa yang dihasilkan.
Citra positif ini bisa terbentuk dan terjaga berkat adanya peran penting dari bagian Hubungan Masyarakat, atau yang lebih dikenal sebagai Humas.
Divisi ini memegang peranan strategis dalam membangun komunikasi yang baik antara lembaga atau perusahaan dengan publik.
Tanpa kehadiran humas, informasi dan reputasi lembaga atau perusahaan bisa saja tidak tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas.
Jadi, pengertian humas bukan hanya sebatas bagian dari organisasi, melainkan sebagai jembatan utama dalam menciptakan hubungan yang kuat antara lembaga atau perusahaan dengan masyarakatnya.
Pengertian Humas
Pengertian humas merujuk pada peran strategis dalam menjaga hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dan masyarakat.
Istilah "Humas" sendiri merupakan singkatan dari Hubungan Masyarakat, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Public Relations (PR). Secara sederhana, Humas berarti membangun hubungan yang baik dengan publik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Humas dijelaskan sebagai bagian dari lembaga, baik pemerintah maupun swasta, yang memiliki tugas utama untuk memperoleh dukungan masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan lembaga tersebut.
Pendekatan yang lebih luas dijelaskan dalam buku Pengantar Public Relations, di mana Harlow merumuskan definisi Humas setelah meneliti ratusan pendapat.
Menurutnya, Humas berperan sebagai fungsi manajerial yang memiliki tanggung jawab membina komunikasi yang sehat, membangun pemahaman, menciptakan penerimaan, serta mendorong kerja sama antara organisasi dan publiknya.
Selain itu, Humas juga membantu manajemen dalam menyerap informasi dan tanggapan dari masyarakat, mengutamakan kepentingan umum, dan bertindak sebagai sistem peringatan dini untuk menghadapi tren sosial melalui penelitian serta komunikasi yang etis.
Sementara itu, menurut Webster’s New World Dictionary, Humas dipahami sebagai jembatan komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan keterkaitan antara publik dan organisasi, sehingga dapat membentuk persepsi atau citra yang positif terhadap organisasi tersebut.
Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Humas adalah bagian penting dari manajemen dalam suatu lembaga, baik di sektor publik maupun swasta.
Tugas utamanya adalah merawat hubungan dengan masyarakat demi membentuk kesan baik yang konsisten terhadap lembaga, serta memastikan bahwa kepercayaan publik tetap terjaga.
Definisi Humas Menurut Para Ahli
Howard Bonham
Menurut Bonham, Humas merupakan suatu bentuk seni yang bertujuan untuk membentuk pemahaman masyarakat secara lebih baik.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kepercayaan yang lebih besar dari publik terhadap suatu organisasi atau lembaga.
J.C Seide
Seide menjelaskan bahwa Humas adalah rangkaian kegiatan manajerial yang saling berkaitan, di mana tujuannya adalah memperoleh tanggapan positif dan pemahaman dari publik luas, konsumen, hingga para pekerja.
International Public Relations Association (IPRA)
Berdasarkan IPRA, Humas merupakan bagian dari fungsi manajerial dalam organisasi yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan, dengan tujuan meraih pemahaman, simpati, serta dukungan dari berbagai kelompok masyarakat.
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom
Ketiga tokoh ini mendefinisikan Humas sebagai peran manajemen yang memiliki tanggung jawab dalam menjalin dan mempertahankan relasi yang saling menguntungkan antara lembaga dengan publiknya, karena relasi ini akan berdampak besar pada kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
W. Emerson Rec
Menurut Rec, Humas adalah proses berkelanjutan dalam menentukan pelayanan, sikap, dan kebijakan organisasi yang selaras dengan kepentingan masyarakat.
Tujuannya adalah memperoleh kepercayaan publik serta membangun citra positif lembaga atau perorangan.
Frank Jeffkins
Jeffkins menyebut bahwa Humas mencakup seluruh bentuk komunikasi yang dirancang secara sistematis, baik ke dalam organisasi maupun ke luar, yang bertujuan menciptakan pemahaman bersama antara lembaga dan publiknya.
Ruslan
Bagi Ruslan, Humas merupakan upaya berkesinambungan dari pihak manajemen untuk meraih kepercayaan serta pengertian dari masyarakat umum, pelanggan, dan karyawan. Ia membedakan dua fokus Humas: internal dan eksternal.
Fokus internal berkaitan dengan pembangunan budaya kerja seperti motivasi dan produktivitas, sementara fokus eksternal lebih kepada menjaga kepercayaan publik serta membangun citra positif dari produk yang ditawarkan.
Edward L. Bernays
Bernays menyatakan bahwa Humas adalah kegiatan manajemen yang berperan dalam menyampaikan informasi, membujuk publik untuk mengubah sikap dan perilaku, serta menyelaraskan reaksi masyarakat terhadap suatu isu dengan sikap organisasi terhadap isu tersebut.
Tujuan Humas Menurut Ahli
Greener
Menurut pandangan Greener, Humas bertujuan untuk menciptakan kesan yang lebih baik di mata publik terhadap individu maupun lembaga yang bersangkutan.
Abdurachman
Abdurachman menyampaikan bahwa Humas berperan dalam membangun good will dan memperoleh opini publik yang mendukung, sekaligus membentuk hubungan kerja sama yang harmonis dengan masyarakat luas.
Kriyantono
Dalam pandangan Kriyantono, tujuan utama dari Humas adalah menumbuhkan pemahaman bersama atau mutual understanding antara organisasi dengan masyarakat, memperkuat citra perusahaan melalui kegiatan CSR, membentuk opini publik yang positif, serta mendorong kerja sama yang saling menguntungkan.
Ruslan
Ruslan menilai bahwa Humas merupakan salah satu perangkat manajemen modern yang menjadi bagian penting dari struktur dalam suatu organisasi atau institusi.
Kusumastuti
Menurut Kusumastuti, peran Humas adalah menciptakan dan menjaga hubungan yang bersifat membangun, di mana baik pihak organisasi maupun publik merasa diperlakukan secara adil dan tidak dirugikan oleh interaksi yang terjadi.
Tujuan Humas
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli mengenai tujuan Humas, dapat disarikan bahwa peran utama Humas mencakup beberapa hal penting berikut:
Membangun Relasi dengan Masyarakat
Organisasi atau perusahaan perlu memiliki kemampuan dalam membina relasi dengan berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, pelanggan, hingga instansi pemerintah.
Lebih dari sekadar menjalin hubungan, komunikasi yang terjaga dengan baik bertujuan mencegah potensi kesalahpahaman antara publik dan organisasi. Di sinilah letak fungsi penting dari divisi Humas.
Menciptakan Citra Baik
Salah satu misi utama keberadaan Humas adalah menciptakan pandangan positif tentang organisasi.
Citra baik akan membangun rasa percaya masyarakat atau konsumen terhadap mutu dan integritas organisasi, sehingga reputasi lembaga tersebut tetap terjaga dan dihargai.
Meningkatkan Visibilitas
Humas juga berfungsi dalam memperkuat keberadaan organisasi di mata publik. Semakin dikenal sebuah lembaga oleh masyarakat, semakin besar pula peluang produk atau jasanya diminati.
Dengan peningkatan visibilitas, kerja sama dengan pihak luar pun lebih mudah terjalin dan mendukung pertumbuhan organisasi.
Menguatkan Komunikasi Internal
Tugas Humas tidak hanya berfokus pada interaksi eksternal, tetapi juga mencakup upaya menjaga keharmonisan komunikasi di dalam organisasi itu sendiri.
Koneksi yang sehat antara pimpinan dan karyawan akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mendorong kemajuan bersama.
Jenis-jenis Humas
Setelah memahami apa itu Humas dan berbagai tujuannya, perlu diketahui bahwa bidang Hubungan Masyarakat memiliki sejumlah jenis yang masing-masing memiliki fokus dan peran berbeda dalam mendukung keberlangsungan organisasi.
Berikut adalah beberapa jenis Humas yang umum dijumpai:
Employee Relations
Jenis Humas ini berfokus pada relasi internal di dalam perusahaan atau lembaga. Menjaga keharmonisan antara pimpinan dan karyawan, atau antara anggota satu dengan lainnya, menjadi tugas utama Employee Relations.
Ketika komunikasi internal berjalan lancar, organisasi pun cenderung lebih stabil dan berpotensi berkembang lebih baik di mata publik. Sebaliknya, jika relasi internal terganggu, kemajuan organisasi bisa terhambat.
Government Relations
Setiap organisasi tentu harus beroperasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di sinilah peran Government Relations menjadi penting.
Jenis Humas ini menjadi penghubung antara lembaga atau perusahaan dengan institusi pemerintahan agar setiap langkah operasional berjalan sesuai aturan.
Fungsi ini tidak hanya menghindari sanksi hukum, tetapi juga menjaga reputasi perusahaan agar tetap positif di mata publik dan regulator.
Customer Relations
Jenis ini berperan penting dalam membangun dan menjaga hubungan dengan konsumen atau masyarakat luas.
Melalui pendekatan pelayanan dan komunikasi terbuka, Customer Relations berupaya menjaga loyalitas pelanggan agar tetap memilih produk atau layanan dari perusahaan tersebut.
Selain itu, divisi ini juga menampung kritik serta saran dari konsumen, yang kemudian digunakan untuk meningkatkan mutu layanan atau produk.
Media Relations
Media memiliki peranan besar dalam membentuk persepsi publik terhadap suatu organisasi. Maka dari itu, menjalin hubungan baik dengan media massa sangatlah penting.
Media Relations bertugas sebagai jembatan antara perusahaan dan jurnalis, memastikan bahwa informasi yang diterbitkan bersifat akurat dan membangun citra yang baik.
Jika hubungan ini tidak dijaga, bisa saja pemberitaan negatif muncul dan merusak reputasi yang telah dibangun.
Community Relations
Untuk terus berkembang, perusahaan tak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dukungan serta kolaborasi dari mitra atau komunitas sekitar.
Community Relations bertugas memperkuat hubungan tersebut dengan berbagai pihak eksternal yang menjadi partner kerja.
Lewat pendekatan ini, organisasi dapat memperluas jaringan, menjaga nama baik di tengah masyarakat, dan membuka peluang kolaborasi yang menguntungkan.
Ciri-ciri Humas
Mengacu pada buku Komunikasi: Teori dan Praktek karya Onong Uchjana Effendy, terdapat sejumlah karakteristik yang menunjukkan bagaimana peran Humas dijalankan dalam suatu organisasi. Ciri-ciri tersebut meliputi:
-Proses komunikasi yang dilakukan bersifat dua arah, artinya terdapat interaksi timbal balik antara pihak organisasi dengan publiknya.
-Aktivitas utama dalam bidang ini meliputi penyampaian informasi, upaya membujuk atau memengaruhi publik (persuasi), serta melakukan analisis terhadap opini masyarakat.
-Setiap kegiatan Humas memiliki orientasi yang sejalan dengan kepentingan serta tujuan dari organisasi induknya.
-Pihak-pihak yang menjadi sasaran komunikasi tidak hanya dari dalam organisasi (publik internal), tetapi juga mencakup pihak luar (publik eksternal).
-Harapan akhir dari seluruh proses tersebut adalah terciptanya hubungan yang selaras dan penuh pengertian antara lembaga atau perusahaan dengan publik yang dilayaninya.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian humas, kita dapat melihat betapa pentingnya peran komunikasi strategis dalam menjaga hubungan baik antara organisasi dan